Sebelumnya, Saya meminta maaf atas artikel yang Saya tulis ini. Bukannya Saya sok menggurui, atau sok tau, dan sok-sok yang lain. Ini adalah murni tentang pendapat dan pemikiran Saya sendiri tanpa berpihak atau tanpa maksud apa-apa.
Kali ini Saya akan berbicara mengenai mahasiswa di Indonesia. Jika ada yang tidak setuju silahkan tinggalkan artikel ini. Jika setuju, silahkan tinggalkan komentar di artikel ini.
Dunia pendidikan adalah dunia yang menciptakan, membentuk, dan mengeluarkan hasil output berupa lulusan/alumni dari pendidikan formal dan/atau non formal agar dapat bersaing, berprestasi, memiliki ilmu dan bisa berpikir untuk melakukan perubahan-perubahan yang lebih baik. Semua pihak mengharapkan itu dari hasil dunia pendidikan.
Ketika pendidikan seseorang semakin tinggi, maka pemikiran pun juga harus semakin kritis dan semakin berbobot. Berbeda dengan pendidikan mereka yang rendah. Harus ada perbedaannya.
Akhir-akhir ini banyak sekali aksi-aksi mahasiswa yang suka demo, menentang keputusan pemerintah, menolak, atau bahkan seakan-akan ingin menghancurkan pemerintah. Tapi itu semua terserah. Itu terserah, karena kembali lagi ke pemikiran tiap-tiap orang.
Saya berpikir begini, bukankah seorang yang berpendidikan khususnya mahasiswa itu dipersiapkan dan dididik untuk meneruskan pembangunan bangsa? Untuk melanjutkan dan mencapai apa yang di cita-citakan bangsa?
Tapi kenapa, sekarang seakan-akan mahasiswa tidak menunjukkan hal itu kepada publik? Kenapa? Kenapa mereka malah suka demo, mengecam kebijakan pemerintah, bentrok, dan aksi-aksi lainnya?
Menurut hasil pemikiran Saya, mahasiswa itu seharusnya menjadi penengah, mengkritik, kemudian memberi masukan yang berupa saran/jalan keluar terhadap suatu masalah yang ada di Bangsa ini kepada pemerintah, bukankah begitu? Harusnya merekalah yang menjadi kader-kader untuk koreksi kebijakan-kebijakan apa yang diambil pemerintah dalam menghadapi suatu masalah, dan kemudian setelah di koreksi harusnya juga mereka memberi masukan bagaimana baiknya, bagaimana seharusnya agar semua kalangan tidak dirugikan oleh kebijakan ini? Bukankah demikian?
Sebagai contoh begini, setiap kali akan ada kenaikan harga BBM meskipun itu hanya sebatas issue saja, para mahasiswa berdemo turun ke jalan, memblokir jalan, beraksi yang seharusnya bukan menjadi ciri khas mahasiswa. Kenapa harus demikian? Meskipun itu menggunakan nama dan alasan kasihan kalangan bawah, kasihan orang yang tidak mampu.
Dan itu kenapa harus selalu demo? Kenapa?
Bukankah seharusnya begini, ketika ada rencana pemerintah menaikkan harga BBM mahasiswa memberikan sebuah jalan tengah yang harus diambil pemerintah tanpa merugikan siapapun. Masyarakat bawah juga tidak keberatan dan pemerintah tidak mengalami inflasi yang besar yang berdampak merugikan negara. Bukankah begitu yang diambil seorang mahasiswa?
Tapi, kenyataan di lapangan, seakan-akan demo mahasiswa adalah segalanya, sudah menjadi hal yang utama dan wajib. Hal ini bukankah tindakan yang merusak pembangunan bangsa? Tindakan yang menghancurkan pemikiran generasi penerus bangsa?
Jadi begini, kita sebagai generasi penerus bangsa kita seharusnya memposisikan sebagai calon-calon yang akan meneruskan peran pemerintah dengan segala pemikiran untuk menghadapi permasalahan yang ada. Sudah sepantasnya kita menjadi jalan penengah, pemberi jalan keluar dan memberi saran terhadap permasalahan yang dialami pemerintah bukannya menambah-nambahi masalah bagi pemerintah dengan melakukan kegiatan yang sia-sia.
Jadilah generasi penerus yang berpendidikan, berkarakter, berperikemanusiaan dan berhati nurani. Jadilah pilar-pilar pondasi kemajuan bangsa dengan segala prestasi dan spesialisasi dalam semua bidang kehidupan.
Mungkin, yang Saya ungkapkan diatas tadi ada yang tidak terima. Dan mungkin juga ada yang setuju. Setuju atau tidak itu hak masing-masing. Saya hanya mengutarakan sebuah pemikiran Saya. Sekali lagi ini hanya sebatas pendapat Saya saja.
Terimakasih atas waktunya. Saya harapkan komentar Anda sebagai referensi dan masukan bagi Saya.
0 komentar:
Posting Komentar